Entri Populer

Senin, 30 Mei 2011

PENTINGNYA KESEMPURNAAN WUDHU'

Setiap orang yang akan shalat tentu akan berwudhu' terlebih dahulu. Banyak yang kita lihat orang berwudhu' asal-asalan atau tidak sempurna, kadang-kadang ada bagian yang tidak kena air. pada hal kalau dia tahu tentang betapa agungnya syariat Islam tentang berwudhu' ini tentu dia akan berusaha menyempurnakan wudhu'nya.

Mari kita ikuti sejenak rangkaian tata cara berwudhu'. Dimulai dari mengucapkan bismillahirrahmanirrahim sebagai pengagungan kepada Allah yang mempunyai sifat Kasih dan Sayang, yang telah memerintahkan kepada kita untuk membersihkan diri melalui wudhu', diteruskan dengan membasuh kedua tangan sampai pergelangan tangan, menyilang-nyilangi jari jemari, membersihkannya dari kotoran dan kuman yang menempel karena kedua tangan inilah yang dipergunakan untuk memegang sesuatu. Dilanjutkan dengan berkumur-kumur, membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman atau bakteri merusak yang bersarang di mulut, terus mamasukkan air ke hidung dengan cara dihirup lalu disemprotkan, akan membersihkan kotoran dan kuman yang bersarang di kedua lobang hidung. selanjutnya membasuh seluruh muka dari kening sampai dagu, dari pelipis kanan sampai pelipis kiri, akan membersihkan debu dan kotoran yang melekat, termasuk juga kuman-kuman.

Dilanjutkan dengan membasuh kedua tangan sampai siku sehingga kedua tangan bersih dari debu dan kotoran yang menempel, juga keringat. Menyapu kepala mulai dari depan ke belakang kembali lagi ke depan, sehingga debu dan kotoran yang menempel di rambut/kepala menjadi bersih. Berikut menyapu kedua daun telinga dalam dan luar, membersihkannya dari debu dan kotoran yang menempel. Terakhir adalah mencuci kedua kaki sampai mata kaki dan menyilang-nyilangi jari-jari kaki, tentu akan sangat menghasilkan kaki yang bersih dari daki dan kuman-kuman.

Dari kegiatan yang dilakukan dengan berwudhu', jelas sekali prinsip Islam dalam menjaga kebersihan anggota tubuh yang sering terbuka. Kebersihan pangkal kesehatan.Ini dilakukan minimal 5 kali dalam sehari semalam.
belum lagi kalau ditinjau dari sisi rohaninya. Semua anggota tubuh dari sering bermaksiat, sering berbuat dosa.Tangan mungkin dipergunakan untuk memukul orang, mengambil milik orang, mulut mungkin menyakiti hati orang, atau memakan barang yang haram, hidung mencium hal-hal yang tidak boleh dicium, mata yang ada dimuka memandang hal-hal yang tidak layak dipandang, telinga mungkin sering mendengar kata-kata yang tidak pantas didengar, dan kaki mungkin sering dipergunakan untuk melangkah ke tempat yang dilarang Allah. Dengan melakukan wudhu' dengan sempurna rohani dan jasmani menjadi bersih, jernih dan segar. 

Banyak ayat dan hadis yang berbicara tentang wudhu', menggambarkan betapa Islam mengutamakan kebersihan. Di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Sesungguhnya Allah sangat menyukai orang-orang yang bertaubat dan membersihkan diri.(Al-Ayah)
2. Dalam suatu dialog Rasulullah dengan sahabatnya :"Apa pendapat kalian bila ada sungai yang bersih jernih di depan rumahnya, lalu dia mandi lima kali dalam sehari, apakah masih ada daki yang menempel padanya ?". Jawab sahabat," Tidak ya Rasulullah". " Nah, begitulah orng yang berwudhu', berguguran dosa-dosanya bersamaan dengan jatuhnya air bekas wudhunya'".
3. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kedua kakimu sampai mtaa kaki" Al-Maidah :6
4. Tidak sah shalat bagi orang yang tidak berwudhu' dan tidak sah wudhu' orang yang tidak menyebut nama Allah atas wudhu'nya.Hadis dari Abu Hurairah.

Minggu, 22 Mei 2011

MENJELANG KEMATIAN

Perjalanan hidup yang telah kutempuh sekian lama, mulai dari kecil di bawah asuhan ayah bunda, meningkat masa sekolah terus masa bekerja dan berkeluarga, beranak dan bercucu; terhanyut dalam riak gelombang kehidupan, kadang naik kadang turun, kadang senang kadang susah, kadang sakit kadang sehat, lalu bagaimana tentang kematian yang sudah semakin dekat ? 

Ketika  ikut ke kuburan mengantarkan jenazah, menyaksikan sang mayat dimasukkan ke liang lahat, sementara di sana berjejer kuburan orang-orang yang telah tiada, hati ini tidak begitu tergetar, jiwa ini tidak begitu tersentuh, di mana sebentar lagi akan tiba giliranku dan entah kapan. Apakah aku akan berkubur seperti mayat yang baru saja ditimbun, di mana sanak saudara turut mengantarkan ataukah aku akan mati dengan cara lain yang sudah pasti tidak kuketahui. 

Seberapa besarkah  keyakinan kita bahwa kematian itu hanya merupakan masa peralihan dari hidup dunia dan hidup akhirat ? 
Jika kematian dianggap akhir segala-galanya dan tidak ada kehidupan sesudahnya, maka tak ubahnya kita bagai binatang. Kalau ada orang mengatakan kepada kita, "Kamu binatang", pasti kita akan marah sekali.Kita adalah manusia yang mempunyai akal budi, makhluk terhormat dengan ciptaan yang juga sangat bagus dan indah.

Sebagai manusia kita dibekali oleh Penciptanya akal dan nafsu. Kita lihat bahwa manusia dengan akal dan nafsu tersebut melakukan aktifitas hidup. Kadang-kadang akal menang, kadang-kadang nafsu yang menang. Bila nafsu yang menang, pasti ada yang dirugikan apakah itu diri sendiri atau orang lain. Nah, di sinilah perlunya ada hidup sesudah kematian, untuk mempertanggungjawabkan kerugian yang diderita baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. 

Siap atau tidak siap, tunggulah kematian itu pasti akan datang, dan pengadilan akhirat adalah suatu keniscayaan.

Sabtu, 21 Mei 2011

BALASAN ORANG BERTAQWA

Dalam surat An-Naba' ayat 32-34 Allah menjanjikan untuk orang yang bertaqwa di surga nanti yaitu :
1. Mendapat kebun-kebun dan buah anggur
2. Mendapat gadis-gadis remaja yang sebaya.
3. Mendapat gelas-gelas yang penuh berisi minuman.
 Oleh karena itu mari kita berusaha untuk meningkatkan iman kita dengan senantiasa melaksaanakan segala yang diperintah dan menjauhi segala yang dilarang Allah swt.

Jumat, 20 Mei 2011

MANISNYA IMAN

Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah bersabda :" Ada tiga sifat siapa yang melakukannya pasti dapat merasakan manisnya iman. Cinta kepada Allah dan Rasulullah melebihi dari cintanya kepada lain-lainnya; cinta kepada sesama manusia karena Allah dan enggan (tidak suka) kembali kepada kekafiran sebagaimana enggan (tidak suka) dimasukkan ke dalam api neraka".

 Dari hadis tersebut dapat diketahui bahwa orang yang dapat merasakan manisnya iman adalah apabila memiliki tiga sifat yaitu :
1. Cintanya kepada Allah dan rasulNya mengalahkan segalanya.
2. Mencintai sesama manusia semata-mata hanya karena Allah.
3. Membenci perbuatan kafir sesudah Allah membebaskannya seperti bencinya dilemparkan ke dalam api neraka.

Kamis, 19 Mei 2011

CIRI ORANG BERIMAN KEPADA ALLAH DAN HARI AKHIR

Di dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah bersabda :" Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah menghormati tamunya, dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, mak hendaklah menghubungkan tali silaturrahmi, dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya berkata baik atau diam".

Di sini Rasulullah mengaitkan hubungan antara iman dengan akhlak yaitu akhlak kepada tamu, akhlak kepada orang lain dan akhlak kepada diri sendiri. Sehingga dapat dipahami bahwa ciri orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir ada tiga yaitu :

1. Memuliakan tamu.
2. Memelihara hubungan dengan sanak famili, handai taulan, teman sejawat.
3. Berkata dengan perkataan yang baik, dan kalau tidak bisa lebih baik diam saja.

UNTUK MENDAPATKAN KEMENANGAN

Dalam surat At-Taubah ayat 20 Allah berfirman yang artinya :" Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendeapat kemenangan".

Dari ayat di atas jelaslah bahwa untuk mendapatkan kemenangan itu baik di dunia maupun di akhirat ada tiga ciri yaitu :
1. Beriman kepada Allah
2. Berhijrah. Kalau sekarang dapat berarti berhijrah dari yang buruk kepada yang baik, dari jalan yang sesat kepada jalan yang benar.
3. Berjihad di jalan Allah dengan harta dan diri (jiwa).

Rabu, 18 Mei 2011

TIGA CIRI ORANG BERIMAN

Dalam surat Al-Anfal ayat 2 Allah berfirman yang artinya :" Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal".

Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa ciri orang yang beriman itu ada tiga yaitu :
1. Ketika disebut nama Allah gemetar hatinya.
2. Ketika dibacakan ayat-ayat Allah meningkat imannya.
3. Selalu berserah diri kepada Allah.

Mari kita koreksi diri kita apakah sudah sebesar itukah iman kita ? Bila belum, maka kita .berusaha untuk mengamalkan ayat itu dalam kehidupan kita sehari-hari.

Jumat, 06 Mei 2011

TELAH TERTULIS DI LAUH MAHFUZH

Allah swt telah berfirman dalam surat Al-Hadid ayat 22 yang artinya sebagai berikut :" Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah".
Berdasarkan ayat di atas, jelaslah bahwa apapun yang kita alami di dunia ini telah ada perencanaannya di sisi Allah swt. Kita hanya menjalani saja. Oleh sebab itu tidak ada yang perlu dikeluhkesahkan jika kita ditimpa suatu penyakit karena penyakit itu sesuai dengan ketentuan Allah. Demikian pula jika kita hidup dalam keadaan miskin, tentu adalah juga atas ketentuan Allah. Demikian seterusnya. Tetapi tidak berarti kita harus nrimo saja, karena dalam ayat yang lain, Allah menegaskan "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum (seseorang) sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri".
Kalau demikian apakah maksud ayat di atas ? Maksudnya adalah untuk menanamkan keyakinan bahwa Allah adalah penguasa terhadap kita, sehingga kita lalui hidup ini dengan tenang di bawah redhaNya.

Kamis, 05 Mei 2011

PENGHILANG BENCANA

Siapa yang dapat menghilangkan bencana dari kita? Misalnya banjir yang sering menimpa ibukota Jakarta, dapatkah dihilangkan dengan membangun kanal barat dan timur, lalu ibukota bebas dari banjir? Usaha meminimalkan mungkin. Tetapi untuk menyetop turunnya hujan lebat, adakah satu kekuatan yang dimiliki manusia untuk menyetop tidak turun hujan? Pasti tidak ada. Pasti ada satu kekuatan di luar kekuatan manusia, yaitu Allah swt. Sebagaimana yang difirmanNya dalam surat Yunus 107 yang artinya : " Jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia".